Mengapa Kita?

Pertanyaan semacam ini akan selalu muncul sesaat mengapa tuhan mempertemukan kita dengan seseorang. Kita tidak pernah tahu, bagaimana tuhan mengatur waktu perjumpaan, perkenalan, hingga akhirnya mendekat dan saling terikat.

septiwhyy
2 min readApr 3, 2024
Photo by Marc A. Sporys on Unsplash

Kau boleh berpikir tulisan seperti ini bukan satu-satunya hadir untukmu. Seseorang yang lain pernah menjadi nyawa dan pembentuk lahirnya tulisan penuh gairah yang membara. Kau pasti paham, bahwa tidak semua bermula dan berjalan dengan kisah yang sama. Semoga saja, kau dan aku tidak berakhir seperti mereka yang menyedihkan nan menyakitkan. Bolehkah kau aminkan kalimat itu dengan serius?

“Aku rasa tuhan memberikanku sebuah pelajaran baru dalam menjalani sebuah hubungan”

“Sebuah kesempatan menungguku untuk mengambilnya, apakah aku akan menggunakannya dengan baik?”

“Setiap orang memiliki masa dan kisah yang unik. Senang dan sedih telah terikat di dalamnya. Bagian mana yang akan mendominasi, semoga berakhir dengan baik-baik saja”

Mungkin pula tuhan tahu bahwa, aku lelah harus berkenalan dan mendalami kembali karakter yang kutemui. Maka, tuhan menghadirkan kamu. Aku tidak tahu pasti bagaimana perasaanmu di setiap harinya. Semoga, selalu ada kebahagiaan didalamnya.

Satu hal yang aku takutkan adalah pertemuan ini membuatku terlena. Meyakinkan diri bahwa kamu akan jadi satu-satunya. Bagaimana jika tidak?

Mungkin saja tuhan mempertemukan kita hanya untuk mempelajari kesalahan yang baru atau mungkin menemukan kesempatan lain pada kesalahan yang sama?

Entahlah, banyak jawaban yang akan kita temukan dari sebuah pertanyaan, mengapa kita bertemu?

Jawaban tidak akan pernah terbentuk tanpa sebuah pertanyaan. Begitu pula hubungan ini tidak akan pernah tahu ujungnya seperti apa tanpa dijalani.

Jatuh cinta bagiku begitu berbahaya. Terjatuh kedalamnya seperti kehilangan akal sehat. Maka, aku memilih untuk berjalan perlahan dipinggir saja, agar tidak membahayakan diri, terperangkap, lalu tertatih-tatih mencari jalan keluar. Tapi, jika jatuh kedalamnya bersamamu, boleh saja. Mari kita nikmati rasa sakitnya bersama.

--

--