Gratitude for Ramadan: Refleksi, Penyesalan, dan Pengampunan

septiwhyy
2 min readApr 8, 2024

--

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tapi juga tentang menemukan kedamaian dalam diri dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Allah.

Photo by Sid Balachandran on Unsplash

Bulan Ramadan adalah momen yang dinantikan dengan penuh syukur setiap tahunnya. Bagi saya, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tapi juga tentang menemukan kedamaian dalam diri dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Allah.

Ketika bulan Ramadan tiba, saya merasa seperti diundang untuk bercengkerama dengan diri sendiri. Puasa memberi saya waktu dan ruang untuk merenungkan perjalanan hidup saya: kesalahan yang pernah saya lakukan, hal-hal yang bisa saya perbaiki, dan kebaikan yang bisa saya kembangkan. Setiap harinya, saya berusaha menggali lebih dalam tentang siapa saya sebenarnya dan bagaimana saya bisa menjadi versi yang lebih baik dari diri saya sendiri.

Tak bisa dipungkiri, ada banyak momen di masa lalu yang saya sesali. Kadang-kadang, penyesalan itu begitu dalam hingga sulit untuk diatasi. Namun, Ramadan mengajarkan saya bahwa penyesalan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan tobat yang tulus dan tekad untuk memperbaiki diri, saya yakin bahwa Allah Maha Pengampun yang selalu siap menerima hamba-Nya yang kembali dengan hati yang tulus.

Salah satu hal terindah tentang Ramadan adalah suasana pengampunan yang terasa begitu kental. Saya merasakan beban yang terangkat dari pundak saya ketika saya memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti saya. Lebih dari itu, saya juga belajar untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan. Ramadan mengajarkan saya bahwa pengampunan adalah kunci untuk menemukan kedamaian dalam diri dan memulai kembali dengan hati yang lapang dan bersih. Dengan memaafkan dan meminta maaf, saya merasa lebih dekat dengan Allah dan lebih damai dalam batin saya.

Ramadan adalah waktu yang istimewa di mana kita diberikan kesempatan untuk merenungkan diri, memperbaiki kesalahan, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Allah. Melalui refleksi diri, penyesalan, dan pengampunan, kita dapat menemukan kedamaian dalam diri dan memperkaya jiwa kita. Saat kita menyambut bulan Ramadan dengan penuh syukur, mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik. Semoga Ramadan kali ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi kita semua.

Minal Aidzin Wa Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

--

--